Aku habis. Terbakar hangus. Aku tenggelam dalam kesendirian. Aku, tidak berubah dalam perjalanan baru dari segi kehidupan yang lain. Andai reingkarnasi ada maka aku adalah kegagalan di kehidupan kedua.
Bila aku adalah seorang regresor atau penjelajah semesta lain. Mungkin aku hanya akan tetap habis dan usai. Akan terus cedera dan mencederai. Hingga akhirnya habis karena lelah dengan kekalahan sendiri.
Hidupku bagai benalu. Tak perlu di deskripsikan setiap orang tahu apa peran hidupku. Sedari kecil hingga sekarang. Aku seperti anak kecil yang tak kunjung mau di sapih. Aku mempunyai tempat kembali. Tapi suka lupa kalau tempat itu bisa hilang, rusak atau pergi. Aku punya sandara, tapi sering lupa kalau itu manusia.
Di usia kepala dua dengan tanggungan yang makin bertambah. Benar kata paman. Nikah itu baik, tapi bila kamu belum menemukan fokusmu akan menjadi tambahan beban yang kalau tidak bisa menikmati kan terasa mencekik.
Tak tahu akan bagaimana esok atau nanti. Yang ku tahu aku selalu sadar ketika berbuat yang harusnya buat tuhan murka setiap hari. Dan dengan kesadaran itu, serasa malaikat menjerit melaknatku agar segera di beri hukuman yang tidak terperi. sayangnya. Sepertinya Tuhan masih ingin melihat perubahan pada manusia yang tidak tahu diri sepertiku ini. Kembali ke jalan yang dia beri.
.
0 Comments