Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Viral yang mendatangkan dendam, Masalah tak usai-usai


Menarik untuk di telisik ketika kita mendengarkan kegaduhan yang sampai sekarang sebenarnya belum usai-usai juga. konfliknya rumit, banyak kejutan di dalamnya. Kalo kata orang-orang. Plot Twist. nggak bisa ditebak. Berawal dari satu media sosial. Menyebar hingga ke seluruh negeri. Dari yang hanya iseng untuk curhat biasa dengan menggunakan inisial. Sampai akhirnya terbongkar semua siapa saja tokoh-tokoh yang ada didalamnya. 


Tak ayal, semua itu menarik perhatian berbagai entitas di negeri ini. Dari rumpian netizen yang kalau sudah “bersabda” jadi maha tahu. Hingga simpang siur berita yang menggunakan umpan klikbait untuk menarik perhatian orang-orang yang berselancar di dunia maya. Masalah yang seharusnya dianggap usai oleh satu pihak. pun merembet hingga sekarang belum juga usai. 


Muncullah dari kejadian ini garis merah yang mencocologikan dengan film Indosiar, yang ternyata ketika di tonton ulang oleh netizen mempunyai alur yang sama. Hingga rencana Taubat salah satu aktor kegaduhan ini yang bukannya  mendatangkan simpati, malah mengundang kontroversial lebih banyak lagi. Sehingga mau tidak mau. Suka tidak suka. orang-orang yang terlibat dalam kegaduhan ini malah menjadi komoditas untuk pihak-pihak yang mencari keuntungan dalam setiap kesempatan. 


Kegaduhan ini seolah menjadi gula yang berserakan. Menjadi bola liar, mengundang banyak prasangka, untuk orang-orang kita yang biasanya menyukai mendengar sepenggal berita sajaj. Semut-semut besar, yang mempunyai cakupan media lebih luas, mencari kesempatan dari berbagai celah untuk mendapatkan keuntungan berharga. 


Saking ramainya kejadian ini. Mungkin tidak perlu bagi saya mengungkapkan rentetan kejadiannya, tokoh-tokohnya dan lain sebagainya. Karena apa yang mereka alami sudah menjadi konsumsi publik, kadung viral dan tidak ada jalan untuk kembali. Kecuali apabila mereka mau  menyelesaikan masalah ini kembali serta mencoba memperbaiki kehidupan untuk di kemudian hari. 


Ya, tapi ya sangat di sayangkan. Apa yang terjadi di lapangan. Makin kesini, ya makin kesana. Sampai tulisan ini ditulis pun belum ada kelanjutan lebih jelas jalan yang mereka tempuh selain hukum. Bila hati terlanjur terluka, akal pun sulit untuk menyembuhkannya. Masing-masing membentuk dendam pada diri mereka sendiri. Saling tuduh sana-sini.


Ibnu Qayyim pernah berkata, "Tidak ada yang pernah membalas dendam. Jika dilakukan, penyesalan akan datang." menang jadi bubur, kalah hancur lebur. Sekian. Terimakasih.


Post a Comment

0 Comments