Hot Posts

6/recent/ticker-posts

PUISI RINDU YANG SENDU


Oleh : Luthfians

Pernahkah kita,
Menikmati syahdunya maulid setiap malam Jumat,
Hingga sekarang cukup tergantikan dengan secangkir kopi hitam yang pekat

Pernahkah kita,
Merasakan nikmatnya berbaris dalam shaf-shaf jamaah
Tasbih, tahmid dan tahlil dalam wirid yang khidmah
Meski sekarang terlupakan oleh kesibukan-kesibukan yang jengah
(Yang terkadang kita buat-buat sendiri)

Ingatkah kita,
Dengan lafal-lafal nazam yang kita hafal setiap waktu shalat tiba
Atau di malam hari saat orang-orang tertidur suntuk dalam gulita

Setiap dari kita mungkin pernah
Dan setiap dari kita mungkin rindu
Semua. Hal berkesan yang pernah kita lakukan di masa itu
Sangat rindu. Rindu

Namun rindu itu,
Hanya rindu yang sendu
Ingat, ingin, lalu dihempas bagai debu

Karena kita terlalu sibuk
Atau—bahkan—menyibukkan diri

Langitan, 30 Januari 2020

Luthfianshorie
Penulis dari Raja Galuh, Majalengka
Baik dan tidak sombong.

Post a Comment

0 Comments