Oleh : Luthfians
Pernahkah kita,
Menikmati syahdunya maulid setiap malam Jumat,
Hingga sekarang cukup tergantikan dengan secangkir kopi hitam yang pekat
Pernahkah kita,
Merasakan nikmatnya berbaris dalam shaf-shaf jamaah
Tasbih, tahmid dan tahlil dalam wirid yang khidmah
Meski sekarang terlupakan oleh kesibukan-kesibukan yang jengah
(Yang terkadang kita buat-buat sendiri)
Ingatkah kita,
Dengan lafal-lafal nazam yang kita hafal setiap waktu shalat tiba
Atau di malam hari saat orang-orang tertidur suntuk dalam gulita
Setiap dari kita mungkin pernah
Dan setiap dari kita mungkin rindu
Semua. Hal berkesan yang pernah kita lakukan di masa itu
Sangat rindu. Rindu
Namun rindu itu,
Hanya rindu yang sendu
Ingat, ingin, lalu dihempas bagai debu
Karena kita terlalu sibuk
Atau—bahkan—menyibukkan diri
Langitan, 30 Januari 2020
Luthfianshorie
Penulis dari Raja Galuh, Majalengka
Baik dan tidak sombong.
0 Comments